Translate

26.6.09

Front of the class : Tourette Syndrome

Hidup itu bagaikan serangkaian test yang harus dihadapi seburuk apapun hasilnya. Itulah hidup, kita tak pernah dapat kembali kebelakang tapi dapat menjadikannya lebih baik jika kita menikmati, berjuang dan bersyukur dengan apa yang telah dilimpahkan-Nya.
Pagi ini seperti biasa aku melakukan aktivitas sebelum berangkat ke kantor, hanya berhubung udara sangat dingin sekali aku meluangkan sedikit untuk menonton sebuah film di HBO. Tampaknyaaku telat beberapa menit untuk menonton awal film ini. Film ini berlanjut dengan seorang pemuda sekitar 25 -27 tahunan yang sedang melamar pekerjaan sebagai guru. Interview pemuda tersebut tidak berjalan lancar bahkan berubah menjadi suatu yang mengerikan karena dia berhenti menyalak dengan spontan. Tingkahnya aneh ini tentu saja membuat kepsek yang empunya sekolah yang menolaknya mentah-mentah So sad ini bukan lamarannya yang pertama kali ditolak karena kekurangannya ini. Seorang pemuda yang ternyata mengidap penyakit syndrome tourette. Hal ini membuatnya nyaris putus asa dan kehilangan kepercayaan diri dengan segala kekurangannya. Dia masih teringat waktu masih kecil sering sekali mendapat hinaan, cacian dari teman-teman sekolahnya bahkan seorang guru pernah mengusirnya dari dalam kelas dan memintanya untuk menghadap kepsek karena merasa terganggu akibat suara-sura yang menyalak tidak lazim itu . Akbat merasa bersalah ahirnya dia menemui kepsek, masih dengan suara-suara dan gerak tubuh yang tidak lazim itu. Sang kepsek hanya memintanya mengikuti sebuah orkestra musik di sekolah. Jelas saja hal ini ditolak mentah-mentah oleh sang anak berhubung penyakit yang dideritanya akan mengganggu jalannya acara tersebut. Tapi sang kepsek memaksa. Dan tebakan anak itu benar, sepanjang orkestra tersebut sang anak tak berhenti untuk mengeluarkan suara-suara tak lazim yang menggangu jalannya resital. Beberapa anak yang teman sekolah juga memintanya untuk diam, mencacinya dan bahkan memandangnya penuh kebencian. Hanya karena suara yang ditimbulkan oleh anak itu. Setelah resital itu selesai sang kepsek naik kepodium.
Kepsek : " Saya harapa anda dapat menikmati penampilan tadi. Pada saat resital saya mendengar suara-suara yang sangat mengganggu ? Apakah anda juga ? Well, suara itu berasal dari Brad Cohen (sambil menunjuk ke anak itu) Brad coba naik ke podium..ayo Brad Cohen : (dengan sedikit takut-takut mencoba naik ke podium)
Kepsek : "Brad, apakah kau sengaja mengeluarkan suara-suara itu untuk menggangu resital ini ?"
Brad Cohen : Tidak pak, aku menderita syndrom tourette, suatu syndromme yang mengakibatkan gerakan-gerakan tubuh dan suara-suara yang tidak terkontrol"
Kepsek : "Tapi kaukan dapat belajar untuk mengendalikan suara-suara itu !"
Brad Cohen : " Maaf pak, syndrome ini tidak dapat dikendalikan ini sebuah penyakit dan apabila aku tertekan akan membuatku tambah parah pak"
Kepsek : " Jadi apa yang harus kami lakukan agar kau dapat sembuh"
Brad Cohen : " Penyakit ini tidak dapat disembuhkan pak, tapi akan berkurang jika aku tidak tertekan"
Kepsek : "Jadi bagaimana kami harus bersikap padamu "
Brad Cohen : " Perlakukanlah aku seperti siswa normal yang lain pak "
Kepsek : " Baiklah kau dapat kembali ke tempat dudukmu"
Dan saat brad kembali ke tempat duduknya semua yang hadir memberikan tepuk tangan untuk membesarkan hatinya.
By the way melanjut kisah brad cohen setelah dewasa. setelah berjuang kesana kemari menemui setiap kepala sekolah yang ada dikotanya akhirnya brad diterima disebuah sekolah SD Mountain View. Bukan main gembiranya brad saat menerima berita ini. Dikabarkan ke ibunya, saudara dan teman bahkan ayahnya yang selalu pesimis akan impian brad untuk menjadi seorang guru. Tapi itulah brad, dia tak pernah putus asa dengan apa yang diharapkannya.
Oh iya berhubung aku harus kekantor jadi aku gak bisa meneruskan lanjutannya lagi. Hehe. Kebiasaan buruk menonton pada saat akan ke kantor mana telat lagi sudah jam delapan teng. Tapi bagiku film ini patut untuk dinonton, sebuah kisah nyata yang menarik, dan tentu saja pemeran brad yang benar-benar menghidupkan tokoh seorang pengidap syndrome tourette. Pokoknya film yang wajib untuk ditonton.
______________________________________________________________________________________________________

3 komentar:

Now 0n_List mengatakan...

gw jg bru nonton film ni..
bagus banget tu..

Sri mengatakan...

iya :)..
makasih yah dah mampir di blog sederhana ini ^_^
& salam kenal ...

Sri mengatakan...

aku bru ingat aku hanya nonton separuhnya saja kemarin...tp pasti bakalan kutonton full :).