Translate

14.9.09

Vegas, The Sin City

Jika Kota New York dijuluki sebagai kota yang tidak pernah tidur lain halnya dengan vegas yang dikenal dengan kota dosa (maksiat). Di tempat ini kamu dapat melakukan apa saja, menjadi siapa saja, kapanpun, di sudut manapun, no rules and no boundaries, You named it.
Seperti sebuah kisah klasik dimana setiap film hollywood selalu mendeskripsikan kota ini begitu identik dengan gemerlapnya gedung-gedung casino, hotel-hotel mewah, bar-bar yang bisa kamu temukan dengan mudah disini.
Tidak hanya itu, yang lebih gilanya disini bisa ditemukan dengan mudahnya kapel-kapel pernikahan sederhana lengkap dengan saksi, busana pengantin, dll bahkan untuk prosesi pernikahan untuk kaum gay pun ada bisa kamu temukan dengan mudah disini.
Well, anything could happend in here. One night stand could be changing your life and becoming a long journey for you…Its only on vegas, the sin city.
Anyway, hari minggu kemarin aku menonton sebuah film berjudul 21. Aku sudah melihat prefiewnya sebelum bulan puasa lalu, sebenarnya tema gambling bukan salah satu ide yang bagus untuk ditonton saat bulan puasa gini tapi mengetahui bahwa “katanya” film itu berdasarkan kisah nyata tentang seorang pemuda yang sangat mahir berhitung dan dalam ilmu terapan lainnya. Akupun menontonnya. Aku selalu takjub tentang kisah nyata orang yang memiliki kemampuan luar biasa dalam ilmu pengetahuan.

Tokoh sentralnya bernama Ben. Ia cerdas, berfikir tenang dan logis. Ia laksana calculator scientific berjalan yang bahkan kemampuannya “nyaris” menyamai Pentium core 2 pokoknya ia memiliki curriculum vitae yang sangat highly recommended untuk melamar di Harvard namun semua itu tak ada artinya tatkala ia menyadarai bahwa ia sama sekali tidak memiliki uang untuk membiayai kuliah dan hidupnya di Fakultas Kedokteran Universitas Harvard. Satu-satunya harapannya hanya mendapatkan besiswa penuh dari fakultas. Dan ini bukan perkara yang mudah, banyak ben-ben lain yang mengharapkan beasiswa itu.
Nah, pada saat-saat kristis itulah ia di ajak dalam sebuah perkumpulan tertutup berisi 4 orang mahasiswa cerdas lainnya dan seorang mentor yang diperankan oleh Kevin spacey kalau gak salah . Ternyata perkumpulan itu adalah para mahasiswa yang mempunyai kehidupan ganda pada akhir minggu sebagai seorang penghitung kartu blackjack di meja judi di Vegas. Ajakan pertama kali ben menolak mentah-mentah tawaran itu untuk alas an yang sangat prinsipil menurutku. Tapi berhubung di desak impian dan kebutuhan akhirnya ia menyutujui untuk bergabung dengan para mahasiswa itu. Ceritapun bergulir dengan kemenangan berturut-turut di meja judi hingga akhirnya mereka berlima dicurigai oleh pengawas casino sebagai seorang penghitung kartu.Well, ending film ini berakhir bahagia, terlalu bahagia menurutku. Sebenarnya tema dan cerita film ini bagus tapi alurnya terlalu tawar untuk ditonton bahkan aku nyaris tertidur menontonnya. Tapi jika kamu ingin menonton sekedar have fun saja film ini cukup menarik untuk dimasukkan dalam movie wishlist bulan ini…enjoy