Translate

17.3.10

Escape from The Ordinary II

Rasa-rasanya seluruh kerabat dan teman yang tahu seluk beluk diriku akan mengangguk dan mengatakan setuju bahwa aku  bukan perencana yang baik. Mengadakan sesuatu selalu tiba-tiba. Begitupun halnya saat aku memutuskan berangkat ke jakarta yang dua hari sebelumnya direncanakan jumat pagi tanggal 5 maret, tiba-tiba aku berfikir kamis malam oke juga tuh berangkat. Dan alhasil karena hari itu sibuknya ndak kira-kira akupun ketinggalan pesawat. Untungnya tiket masih bisa ditukar yah setelah kena charge 75 %. Seimprit banget sih, tapi syukur juga sih  lumayan buat nutupin untuk beli tiket paginya.
Akhirnya tiket di tangan untuk berangkat 5 Maret 2010 via Lion Air yang hobinya delay.  Dan delaynya gak kira-kira sobat selama setengah jam bo ! Trus setelah setengah jam nunggu akhirnya naik juga plus permintaan maaf dari flight attendant yang kira2 seperti ini :

  • FA : Kepada penumpang lion air kami mohon maaf atas keterlambatan ini dikarenakan masalah operasional

  • Aku (dalam hati emosi jiwa) : Eh te usah jow minta maaf klu te ada snack ...lagian klu on time so salah naik pesawat ini..(naik garuda berarti)        
Dan setelah menempuh 55 menit perjalanan udara, Alhamdulilah sampai juga diriku di makassar untuk transit. Dan berhubung lumejeng lama aku putuskan untuk menanti penerbangan selanjutnya di rumah.
Oia sepanjang perjalanan ke rumah aku baru tahu saat itu klu ternyata di makassar lagi heboh-hebohnya demo buntut penyerangan polisi ke markas HMI dan sialnya rumah kakakku ini berdekatan dengan kampus IAIN makassar. tapi untung saja massa mahasiswa mulai bergerak setelah menjelang jumatan jadi gak sepenuhnya terjebak dalam kemacetan yang gak penting itu.

Jakarta, Here I Come !

Menjelang sore aku tiba di cengkareng. Keqnya makin lama mengunjungi bandara ini seperti semakin tua saja, namun tetap bersih sih. Atau entahlah perasaanku saja yang lagi jetlag barangkali.
Trus gak beberapa lama aku nunggu bagasi lalu carter taxy yang ada dan meluncurlah menuju ke arah jakarta selatan atau tepatnya hotel Sparks.
Perjalanan menuju hotel kali ini agak berbeda. Jika tahun sebelumnya waktu busines travelling maupun ke JJF aku melewati jalan tol dan mall/gedung pencakar langit. Nah kali ini supir taxinya membawaku melewati kota tua jakarta. Tepatnya melewati stasiun kota tua, beberapa gedung-gedung tua yang masih dilestarikan serta beberapa jalur  daerah pinggiran. 
Ah, serasa ingin singgah sebentar berhubung baru sekali ini aku melewati sisi lain kota jakarta yang sudah agak buram namun tetap eksotis.
Selain melewati kota tua dengan gedung-gedung tuanya, ada satu hal lagi yang cukup menarik mataku berada di kota ini. Papan reklame street visibility-nya terkesan rapi, bahkan tak ada yang ditemui numpuk-numpuk gak jelas. Pokoknya penempatannya  gak sesemrawut kayak di makassar lebih-lebih di kota palu tercinta ini.
Mungkin kapan-kapan jika punya waktu luang ke jakarta untuk berangkat nonton JJF lagi menyempatkan diri untuk jalan-jalan. Tapi kapan yah? sedangkan untuk pergi 3 hari ini saja asal kabur gak jelas. yah begitulah sobat jika bekerja di perusahaan gak mudah untuk ngajuin cuti dengan jangka waktu yang agak lama. Hiks.


Sparks Hotel
Hotel ini funky abis, dengan nuansa hijau. Sebuah hotel bintang tiga yang terletak di jakarta selatan yang kutemukan di website rajakamar.com. Sebenarnya waktu membooking hotel ini aku gak kira-kira sih pokoknya aku cuman nyari hotel yang sitenya dekat dengan JIE EXPO kemayoran. Tapi gak begitu memperdulikan kawasannya.
Ternyata hotel ini cukup dekat dengan warung-warung murah jika ingin makan di luar, trus ada apotek, dekat WTC mangga dua, rekanan taxy blue bird, roomnya oke, tempat mangkal ojek-ojek juga. Pokoknya daerah segitiga emas kayaknya. 
Trus untuk makanannya sendiri yah cukup enaklah untuk ukuran hotel bintang tiga 

JIE Expo Kemayoran
Memasuki kawasan ini, khususnya pas JJF asli macet banget. Mulai dari macetnya kendaraan roda dua, tiga sampai empat memenuhi sepanjang pintu masuk JIE Expo. Setelah sampai di depan hall kita akan di sambut dengan vertikal banner axis yang berjejeran sampai di pintu masuk. Selain itu disambut oleh pedagang asongan nawarin rokok, ato calo-calo tiket yang maksa untuk membeli maupun menjual tiketnya. Pokoknya semua tumpah ruah di depan pintu masuk.
Nah, di depan pintu masuk ticket checking sobat disajikan penampilan artis-artis jazz lokal yang berada di Maxima Stage, jadi buat pengunjung yang lagi ngantre ticket gak sampe bete-bete amat karena disajikan performance yang menarik untuk ditonton.
Setelah melewati penjagaan ticket yang ekstra ketat akhirnya sobat bisa memasuki hallnya yang depan, kiri dan kanan sudah tersedia tempat-tempat foto berlatar belakang AXIS JJF. Pokoknya tinggal pilih mau berlatar televisi, covernya john legend, manhattan transfer atau bannernya Axis. 
Trus jika agak ke tengah dekat lift sobat akan menemui sebuah kantin dan ..foto-foto kenegaraan pak Susilo ! jujur aku kaget ngelihatnya tapi yaah..bahkan kepala negara tak ada salahnya khan untuk berekspresi.
Dibagian tengah JIE Expo adalah jantung venue pelaksaaan festival ini. Mulai dari booth tempat jualan merchandise, BNI prepaid, kantin dadakan, outdoor/indoor stage yang gak ketulungan luasnya. dan bagian terbaik untuk indoor stagenya benar-benar full AC. Brrr..dingin !
Pokoknya tahun ini gak sia-sia jika panitia java festival production hijrah ketempat ini.

Tidak ada komentar: