Translate

22.5.10

Short Story

Cerita ini ku baca di salah satu majalah waktu kecil, majalah dharma wanitanya punya ibu kalau gak salah, trus penulisnya aku lupa juga.
Oia berhubung hanya mengandalkan ingatan yang rada-rada lowbat maafkan jika ada yang kurang dalam postingan kali ini :)...Enjoy..
________________________________________
Wanita dan Sebuah Periuk
Disebuah perkampungan tinggallah seorang gadis dengan ibunya. Gadis ini sangat cantik rupawan memiliki kulit putih dan rambut panjang sempurna. Namun dengan penampilan bak dewi tersebut gadis yang bernama Intan ini memiliki perangai yang sangat buruk kerjanya hanya bersolek dan menyombongkan diri di lingkungannya. Tak dipedulikan ibunya yang seorang diri membanting tulang bekerja dan memasak untuk menghidupi mereka berdua. Hingga suatu saat datanglah seorang pemuda yang berada di dari luar kampung untuk meminang Intan. Dan tanpa banyak hambatan berarti akhirnya pinangan dari pemuda tersebut di terima oleh keluarga Intan.
Sesuai dengan adat yang berada di kampung mereka maka Intan yang telah berstatus Istri harus mengikuti suaminya di tempat yang baru. Setelah perpisahan dengan ibunya yang penuh tangis akhirnya berangkatlah Intan mengikuti suaminya.
Di tempat yang baru ini sifat intan tidak banyak berubah. Masih senang bersolek dan menyombongkan diri di lingkungannya bahkan saat tetangga sebelahnya yang seorang ibu tua datang meminta tolongpun ditolaknya. Dan tibalah keawajiban Intan sebagai istri harus memasak untuk suaminya dan Ia memutuskan untuk memasak nasi saja kemuadian untuk lauknya akan dibeli oleh suaminya maka ditanaklah nasi tersebut setelah itu ditinggalkannya.
Tak lama pulanglah sang suami, betapa kagetnya suaminya ketika tiba di rumah tercium bau hangus yang berasal dari dapur. Di carinya istrinya yang ternyata sedang tidur di kamar. Karena sayangnya dengan istrinya akhirnya dibiarkannya tidur dan iapun makan dengan nasi yang sedikit hangus.
Keesokan hari iapun berinisiatif ke pasar dan membeli ikan yang sangat besar dan bertanya pada istrinya apakah ia bisa memasak ikan tersebut. Dan dengan sok tahunya intan menjawab bisa. Maka ditinggalkannya istrinya dengan harapan bisa menikmati hasil masakan istrinya.
Lain dipikiran sang suami lain pula dipikiran sang istri. Intan yang selama ini tak pernah sekalipun menyentuh dapur, kebingungan untuk berbuat apa dengan ikan sebesar itu, dicobanya di letakkan di periuk namun tidak cukup. Akhirnya berlarilah ia dengan menenteng ikan ketetangganya bertanya apakah ia memiliki periuk yang cukup untuk ikan besar tsb. Tetangganya yang merasa pernah di tolak oleh Intan menjawab sekenanya "Wah maaf saya tidak memiliki periuk yang cukup untuk ikan tersebut, cobalah kamu bertanya pada tetangga di sebelah"
Maka berlarilah lagi intan ke rumah salah satu tetangganya namun sesampainya disana ia mendapatkan jawaban yang nyaris sama " Wah maaf saya juga tidak memiliki periuk tersebut atau cobalah kamu ke pasar dan bertanya kepada penjual periuk"
Setelah mendapat petunjuk Intan langsung bergegas ke pasar dan sesampainya di pasar Intanpun bertanya kepada penjual periuk tersebut, karena penjual tersebut pernah mendengar kelakuan gadis yang berada di depannya ini maka iapun memberikan sedikit pelajaran padanya "Periuk tersebut telah habis saya jual terakhir telah saya jual kepada seorang ibu yang tinggal di luar kota, maafkan saya"
------
Selagi intan masih mencari periuk untuk ikan tersebut, di rumah suaminya sudah pulang dan menemukan rumahnya kosong serta ikan yang dibelinya tadi pagi masih tergeletak belum tersentuh sama sekali. tak lama pulanglah sang istri dengan penuh derai air mata.
"Suamiku maafkan saya, saya belum dapat memasak ikan tersebut karena tidak ada periuk yang cukup untuk ukuran ikan sebesar itu" Intan menangis sesenggukan.
Suaminya yang sudah tak dapat lagi manahan kesabaran atas tingkah laku istrinya akhirnya berkata "Betapa pongahnya kamu, ikan itukan bisa dipotong kecil-kecil sebelum kamu memasaknya! "
Intan hanya terdiam dengan sikap suaminya dan berjanji akan merubah perilakunya selama ini.
------
Setelah merubah perilakunya Intan mencoba belajar memasak pada ibu tua tetangganya.
Melihat perubahan sikap Intan yang lebih baik maka dengan suka hati ibu tua itupun mengajarkan cara memasak dan semua hal kepada Intan. Intanpun makin disayang oleh suaminya...