Translate

23.3.10

Escape The Ordinary (III)

Memasuki hari pertama, tepatnya tanggal 5 Maret sebenarnya cukup banyak penampilan yang menarik di sore hari namun berhubung tiba di Jakarta sudah menjelang sore mana jetlag dan lagi sakit maka aku dan kakakku, riri memutuskan untuk berangkat malam hari ke venue, itung-itung kami istirahat dan tentunya makan dulu. Dan akhirnya setelah sholat magrib kamipun berangkat ke venue via taxy blue bird.
Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, tempat perhelatan ini benar-benar luasnya gak ketulungan aku sampai pusing nyari stagenya yang terpisah-pisah mana ramenya minta ampun lagi dan di mana-mana ketemu artis. Yah dari artis sinetron, film, penyanyi, model yang berceceran dimana-mana. Eh aku ketemu  Afgan loh ! Orangnya imuut banget, mana cakep lagi, sayang doski gak tampil, atau nampil dalam group tapi aku gak sempat nonton. Kok aku jadi gossip yah hehe.
Penampilan pertama yang aku nonton di hari pertama ini adalah RAN ! Dejavu gituloh, kali kedua nonton mereka di java jazz ini, rencana pengen nonton waktu mereka tampil di Spacebar Palu tapi aku ketiduran. walopun gagal ternyata Allah punya rencana lain agar aku bisa nonton di JJF. Ah ! Allah SWT memang maha besar dan pengasih. 
Ran ini tampil di hall TEBS 2 kayaknya, maklum berhubung sudah agak lama jadi ingatan sudah rada-rada lowbat. Stagenya full AC, luasnya kayak dua lapangan volley dengan panggung bernuansa biru. Ah, pokoknya nyaman deh.....selama gak banyak orang. Aku heran juga padahal dulu nonton RAN bisa selonjoran, tapi kali ini harus berdiri dan berdesakan agar semua fans ran yang rata-rata ABG bisa menikmati dengan merata.
RAN membuka perfomnya dengan mungusung lagu-lagu dalam album barunya "FRIDAY", dilanjutkan dengan lagu-lagu hit mereka di album sebelumnya. Bertiga ditambah additional player untuk drummer, saxaphone plus stage act yang seru benar-benar membuat penonton yang rata-rata ABG gak berhenti berteriak mengelu-elukan nama mereka bertiga.
Puas dengan RAN, kamipun berinisiatif untuk mencari makanan kecil dan ternyata pihak penyelenggara punya aturan baku divenue untuk belanja harus menggunakan kartu Prepaid BNI. Bener-bener monopoli deh, tapi namanya juga termasuk sponsor yah pengunjung mengikut saja.   
Setelah ngantri di sana-sini dan makan malam akhirnya aku dan kakak berinisiatif untuk menonton Eric Bennet.

Eric bennet ini tampil sexy dengan Ron King Band yang membawakan lagu yang rada-rada swing jazz dan salah satunya adalah lagunya Frank Sinatra yang di recycle ulang di Album Its Time-nya Michael Buble yang berjudul I've Got You Under My Skin. Damn, doski dan big bandnya benar-benar keren membawakan lagu ini.

Setelah jatuh cinta dengan penampilan bennet aku beserta kakak pun  hijrah ke stage berikutnya yang berada di Hall BNI 1, oh iya jika dulu stage favoriteku adalah world music maka tahun tahun ini aku nobatkan tempat favoritku adalah Hall BNI 1.
Di Hall BNI 1 ini yang tampil adalah Michael Paulo, seorang pemain saxaphone yang sangat tidak asing di kalangan pemuka jazz. Beliau mengusung genre Intrumentalia smooth jazz saxaphonist yang pernah berkoloborasi dengan Al Jarreau, David Benoit dan sejumlah musisi jazz papan atas lainnya. Pastinya gak perlu ditanyakan lagi musikalitas beliau yang membawakan instrumen-instrumen dengan tempo upbeat dengan nada-nada tinggi maupun slow  dengan nada-nada yang membuat terkagum-kagum para penonton Hall BNI 1.
Kenyang dengan tiupan-tiupan saxaphone maut Michael Paulo aku dan kakakpun pulang karena berhubung sudah capek, ngantuk dan berdoa semoga penampilan besok bisa nonton secara utuh. Semoga saja.  

Tidak ada komentar: